Monday, October 31, 2022

Ceramah Buya Yahya Sikap Kita Ketika Dicaci dan Dihina

  


 

Sikap kita biasanya ketika ketika dicaci atau dihina oleh seseorang biasanya tidak terima dan balik menghina, perilaku tersebut kurang tepat untuk menghadapi permasalahan tersebut. Menanggapi hal tersebut Buya Yahya lewat ceramahnya memberikan solusi atau cara agar kita tidak terbawa hawa nafsu.

 

“Bagaimana mengambil hikmah dari cacian orang lain ?,” tanya jama’ah kajian Buya Yahya.

Menanggapi tersebut diatas Buya Yahya memberikan solusi sederhana dalam memerangi hawa nafsu yang mengotori diri kita.

 

“Orang sangat pelit paling seneng ibadahnya sholat, puasa karena dia pelit, kalau model dia jangan suruh puasa, tapi sedekah,” buya Yahya.

 

Penjelasan Gus Baha untuk melawan hawa nafsu yang akan menjerumuskan manusia kedalam kejahatan, maka dari itu harus segera diperangi agar tidak berdampak buruk bagi diri sendiri.

 

Pada kenyataannya sering kita jumpai sesesorang yang gampang mengoreksi dirinya sendiri, akan tetapi ketika ditegur oleh orang lain malah tak terima, tersinggung dan emosi. Sikap seperti itu tidak dibenarkan.

 

Pentingnya intropeksi diri atas kekurangan diri, dan setiap orang mempunyai kekurangan masing-masing. Maka dari itu koreksi orang bisa dijadikan untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik.

 

Terdapat kisah ada seseorang yang datang kepada Rasulullah bertanya terkait ibadah yang paling bagus, kemudian beliau menjawab jihad atau perang di jalan Allah SWT.

 

Setelah itu ada juga ditempat lain orang yang bertanya tentang ibadah yang paling bagus dan dijawab oleh beliau berbakti kepada orang tua.

 

Dari pertanyaan orang yang berbeda, Rasulullah pun memberi jawaban yang berbeda juga, karena keadaan kedua orang yang bertanya pun berbeda.

 

Jawaban untuk orang pertama “Jihad atau perang” dimaksudkan orang tersebut memilih suka menyendiri. Sedangkan orang kedua tidak begitu baik dengan orang tua.


Kesimpulan dari jawaban orang tersebut setelah mendapat jawaban dari Rasulullah SAW. Orang yang dimintai nasihat atau arahan terhadap orang yang bertanya, harus bisa menempatkan jawabannya dengan tepat.

 

Demikian ceramah dan nasihat dari Buya Yahya semoga kita bisa mengambil pelajaran-pelajaran apa saja yang telah disampaikan dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Sunday, October 30, 2022

Ceramah Buya Yahya Amalan Meperlancar Rezeki

 

 


Memperoleh Rezeki yang lancar merupakan keinginan manusia, akan tetapi keadaan manusia juga mengalami kesusahan ekonomi atau mendapatkan rezeki. Dalam ceramahnya Buya Yahya memberikan salah satu amalan pembuka pintu rezeki. Amalan tersebut diamalkan dengan cara istiqomah.

 

Amalan tersebut yaitu dengan cara berdzikir di pagi hari ketika sebelum bekerja ketika berada ditempat ibadah lebih baik.

 

“Yang duduk di mushollanya berdzikir kepada Allah lebih cepat mendapatkan rezeki dari pada yang keliling di penjuru dunia dengan bekerja mencari rezeki,” ujar Buya Yahya.

 

Untuk lebih baiknya lagi jika seseorang bekerja keras untuk mencari rezeki sebelum ia berangkat langkah baiknya membaca dzikir terlebih dahulu.

 

“Jadi dua orang, sama-sama cari rezeki. Yang satu tidak akan keluar kecuali dia menyelesaikan urusannya dengan Allah, dia berdzikir. Yang satu langsung meluncur kerja,” kata Buya Yahya.

 

Melalui ceramahnya Buya Yahya yang disiarkan dimedia sosial, youtube Al-Bahjah TV mengatakan.

 

“Memang rezeki itu bisa lewat manusia, tapi bukan rezeki sesungguhnya,” kata Buya Yahya.

Dan Buya Yahya juga memperingatkan bahwa rezeki itu datangnya dari Allah SWT sebagai sebaik-baiknya zat yang memberi rezeki.

 

“Allah SWT yang memberikannya,”ujar Buya Yahya

 

Pada kesempatan itu juga Buya Yahya mengatakan bagi siapa saja untuk tetap sabar menghadapi ujian kekurangan rezeki.

 

“Maknanya begini, jika seseorang kehilangan pekerjaan tidak boleh terpuruk. Sebab rezekinya bukan dari atasan atau manusia, karena sumber rezeki hanya dari Allah SWT, imbuhnya.

 

Dengan beriman kepada Allah SWT, meyakini bahwa kita punya Tuhan yang maha pemberi dan maha kaya.

 

“Tidak usah stres, seolah tidak punya . Allah SWT maha kaya,” kata Buya Yahya.

 

Selanjutnya Buya Yahya juga memberikan arahan untuk orang yang mengalami permasalahan rezeki dengan cara tenang, dan tidak panik sehingga tidak kelewat batas.

 

“Karena Allah telah menjamin akan adanya rezeki bagi hambanya,”

 

Rezeki merupakan kepastian yang akan diberikan Allah SWT kepada hambanya, dengan demikian rezeki itu sudah dijamin dan ditentukan oleh Allah SWT. Dimanapun dan kapanpun tetap yakin bahwa tuhan akan memberikannya.

 

Sebagai seorang muslim yang baik, tentunya dengan bersabar dan tawakal akan menghantarkan manusia tetap dalam jalan yang benar, termasuk seseorang yang sedang diuji dengan berbagai kekurangan apa saja seperti halnya rezeki.

 

Sebenarnya rezeki itu tidak melulu soal harta atau uang akan tetapi kesehatan juga termasuk tanpa kita sadari, kerap kali manusia ketika dalam keadaan kesusahan memang bisa melakukan hal-hal yang dilanggar oleh agama. Buya yahya juga memberi nasihat untuk bisa menjaga martabat dengan tidal melanggar aturan agama.

 

"Nauzubillah. Semoga kita tidak seperti orang-orang demikian. Semoga senantiasa kita percaya akan kekuasaan Allah SWT yang maha memberi rezeki dan pertolongan," pungkas Buya Yahya.

 

Demikian penjelasan Buya Yahya mengenai amalan pemuka rezeki dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.

Ceramah Buya Yahya Tentang Penghuni Surga Bukan Hanya Orang Baik-Baik Saja

 



Ulama ternama Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A.,Ph.D. atau biasa disebut dengan Buya Yahya adalah pengasuh Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang bertempat di Cirebon. Beliau merupakan ulama yang mempunyai pengetahuna luas tentang ilmu agama.

 

Dalam ceramahnya Buya Yahya mengatakan bahwa penghuni surga bukan hanya orang baik-baik saja. Untuk itu kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan selalu melakukan kebaikan . Manusia yang kadang-kadang berubah, hari ini berbuat baik, belum tentu sorenya melakukan hal yang sama malah terkadang kebalikannya.

 

Bagi siapa saja orang yang merasa dirinya hidupnya bergelimang maksiat untuk segera bertaubat dan mengharap ampunan Allah SWT.

 

“Jangan putus asa. Penghuni surga bukan hanya orang baik-baik saja, akan tetapi ada pendosa lalu sadar, dia ingat Allah, memohon ampun kepada Allah, dialah juga masuk ahli surga,” kata Buya Yahya.

 

Karena ampunan Allah SWT sangat luas, sebesar apapun dosa kita, janganlah pernah berputus asa dan bersegeralah menuju kebaikan sebelum ajal menjemput.

 

Selanjutnya Buya Yahya membaca firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang berbunyi :

 

            وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ١٣٣

 

"Disebutkan dalam Al Quran bergegaslah kalian untuk menuju pengampunan dan surga Allah, yang telah disiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa," ujar Buya Yahya.

 

Kemudian Buya Yahya menjelaskan ciri-ciri orang yang bertaqwa yang telah dipersiapkan surga baginya.

 

"Orang bertaqwa memang ada, ciri-cirinya. Adalah amal baik, yang berderma ia dalam keadaan susah. Berderma dalam keadaan lega. Berderma, menahan amarah, mudah memaafkan, berbuat baik kepada orang yang jahat kepadanya," kata Buya Yahya.

 

 Dari penjelasannya itu Buya Yahya juga mengatakan ciri orang bertaqwa, ketika ia berbuat dosa dan menyadarinya, kemudian ia segera memohon ampun kepada Allah SWT.

 

"Setelah itu apa, mereka-mereka sang pendosa melakukan kekejian tapi segera ingat Allah. Sadar bahwasanya yang mengampuni hanya Allah, maka bergegaslah menuju kepada Allah," ujar Buya Yahya.

 

Dengan penjelasan dari Buya Yahya tersebut  mengingatkan kita untuk tidak lengah, merasa sudah baik dan selalu memohon ampun kepada allah SWT.

 

Semoga kita selalu dibimbing oleh allah SWT dan mendapat ampunan dari Allah atas segala dosa-dosa yang kita lakukan.

 

Saturday, October 29, 2022

Ceramah Gus Baha Cara Meninggal Dalam Keadaan Husnul Khotimah

 

Kebahagian didunia maupun diakhirat merupakan keinginan manusia yang biasa dipanjatkan sesorang dalam do’anya kepada Allah SWT. Husnul khotimah memliki arti akhir yang baik dengan maksud meninggal dalam keadaan baik (tidak melakukan larangan atau dosa).


Dalam ceramahnya Gus Baha memberikan tips atau cara agar kita bisa meninggal dalam keadaan Husnul khotimah. Bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah merupakan keinginan manusia setelah hidup didunia, tentunya ada upaya-upaya selama hidup agar ketika sudah menutup mata (meninggal) akan mencapai kebahagiaan diakhirat.

 

Sering kita jumpai di masyarakat ketika melihat orang yang sedang sekarat atau kritis biasanya keluarga, anak, istri, suami dan teman-temannya sering menuntunnya dengan bacaan Laailaha Illallah atau membaca 2 kalimat syahadat. Semua itu dilakukannya dengan maksud agar ketika orang tersebut meninggal tercatat khusnul khotimah, artinya meninggal dalam keadaan baik.

 

Gus Baha memberikan tips atau cara tersebut dengan cara menunaikan fardhu yang merupakan kewajiban manusia terhadap Allah SWT serta menunggu datangnya kewajiban (fardhu) yang lainnya seperti halnya sholat dan yang lainnya.

 

“Ini sebagai penutup ngaji, resep husnul khotimah itu, Allah membanggakan kita, diantaranya umatnya Rasulullah SAW itu kalau habis subuh ditanya ngapain kamu hidup? Nunggu sholat dzuhur,” ujar Gus Baha.

 

“Ngapain kamu hidup setelah dzuhur? Menunggu shalat ashar,” imbuhnya.

 

“Sehingga kita ini menunaikan fardhu yang diwajibkan Allah dan menunggu datangnya fardhu yang lain,” pungkasnya.

 

Terkadang kita menganggap bahwa kematian adalah hal yang menakutkan, berbeda dengan orang-orang yang sudah dekat dengan Allah SWT, justru kematian adalah jembatan untuk bisa bertemu dengan sang pencipta.

 

Agar bisa mencapai khusnul khotimah tentunya tidak mudah dan harus kita laksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi apa yang dilarang-Nya dan apa yang dikatakan oleh Gus Baha dengan menantikan kewajiban (fardhu) yang lain diharapkan ketika ajal menjemput, seorang tersebut meminggal dalam keadaan menunggu kebaikan.

 

Kematian merupakan kepastian yang harus harus dihadapi manusia setelah hidup didunia dan kehidupan selama didunia akan jadi bekal nanti diakhirat.

 

Demikian ceramah Gus baha mengenai resep agar kita bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan semoga kita semua dapat menjalankan apa yang telah disampaikan.

Ceramah Gus Baha Menolak Ditawari Gelar Doktor Honoris Causa

 


Gus Baha adalah salah satu Ulama di Indonesia yang mempunyai pengetahuan yang luas sampai beliau pernah akan diberi Doktor Honoris Causa, kita tahu bahwa gelar tersebut ditujukkan kepada seseorang yang berjasa dalam ilmu pengetahuan dan umat manusia.

Namun K.H. Ahmad Bahauddin atau biasa disebut Gus Baha menolak pemberian gelar tersebut, alasannya karena gelar tersebut lebih pantas ditujukan kepada orang yang mempunyai uang banyak.

 “Orang kaya saya itu beberapa kali sebetulnya ditawari jadi Doktor Honoris Causa,” ujar Gus Baha.

Kita tahu bahwa Gus Baha adalah Ulama yang berpenampilan sederhana dan khas, inilah yang membuat para muhibbin menjadi tertarik dengan ceramah-ceramahnya.

Sebenarnya Gus Baha sudah beberapa kali menolak tawaran menjadi Doktor Honoris Causa dengan jawaban yang cukup menggelitik.

“Orang kayak saya itu beberapa kali sebetulnya ditawari jadi Doktor Honoris Causa,” kata Gus Baha.

(Orang seperti saya itu beberapa kali sebetulnya ditawari jadi Doktor Honoris Causa)

"Tapi khawatir saya itu pas ketika tidak punya uang. Doktor kok tidak punya uang, kan nggak pantes," ungkap Gus Baha.

Menurut Gus Baha gelar Doktor Honoris Causa akan menjadi beban dirinya manakala tidak punya uang.

"Jadi repot, daripada beban, sudahlah tidak usah doktor. Jadi, kalau tidak punya uang ya pantes," imbuhnya.

Rupanya Gus Baha lebih menikmati kehidupannya saat ini, dari pada mempunyai gelar tersebut dan dengan keadaannya sudah dijalani sekarang lebih nyaman.

“Terus kalau naik bus ya pantes, suatu saat kalau sudah mati, tidak ada yang hadir ya pantes, karena bukan doktor,” kata Gus Baha.

Meskipun Gus Baha sudah pantas menyandang gelar tersebut, dengan keilmuan yang sudah mumpuni dan kemampuan dalam menafsirkan Al-Qur’an, akan tetapi menurut beliau sendiri tidak perlu gelar tersebut.

Sekarang Gus Baha menjadi rujukan banyak orang dan ceramah-ceramahnya selalu dinanti-nantikan banyak orang yang ingin mendalami agama islam. Bila kita lihat di media sosial youtube, jutaan orang sudah banyak yang menonton.

Banyak ulama - ulama yang sudah mengakui kedalam ilmu Gus Baha, seperti Muhammad Quraish Shihab, Ustdaz Adi Hidayat, Abdul Shomad dan lainnya.

Ceramah Gus Baha Amalan Rezeki Lancar

  


Memperoleh rezeki yang lancar dan halal merupakan keinginan manusia agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mendapatkan rezeki biasanya orang bekerja terlebih dahulu. Lewat cermahnya Gus Baha memberikan amalan dzikir agar rezekinya lancar.

 

Amalan wirid agar rezeki lancar dari Gus Baha yang dilakukan oleh temannya dengan membaca ayat Al-Qur’an dibagian akhir juz 22 dan awal dari juz ke 23 dan dilakukan bertaun-tahun.

 

Kemudian Gus Baha mengatakan bahwa rezeki tersebut datangnya dari Allah SWT . Kedahsyatan berkah sehingga apa yang diamalkan menjadi rezeki yang terus mengalir.

 

Salah satu wirid agar bisa memperoleh rezeki yang lancar menurut Gus Baha salah satunya yaitu dengan membaca Surat Yasin  sebanyak 41 kali dilakukan secara istiqomah (terus-menerus).

 

“Opo meneh wiridan Yasin ping 41 iku wes masyhur tenan, keramat tenan cen wong seng moco Yasin 41,” ujar Gus Baha.

 

(Apalagi wirid yasin sebanyak 41 itu sudah populer, keramat sekali pasti orang yang membaca Yasin 41,”).

 

"Keramat tenan dadi sugeh , yo barokahe wiridan moco yasin," tutur beliau menjelaskan.

(Keramat sekali menjadi kaya, ya barokahnya wirid membaca Yasin).

 

Akan tetapi Gus Baha memberi pengertian sesungguhnya Al-Qur’an itu hanya untuk membuat orang menjadi kaya dengan membaca Yasin 41 kali melainkan sebagai petunjuk jalan yang luru da kekayaan merupakan titipan dari Allah SWT semata.

 

Ada juga amalan yang lainnya yang dibagikan oleh Gus Baha yaitu dengan cara sedekah subuh. Cara melakukan amalan ini dilakukan setelah subuh, salah satu keutamaan amalan ini, yakni dido’akan oleh malaikat.

 

Sedekah tersebut diberikan kepada fakir miskin yang benar-benar membutuhkannya, dengan demikian malaikat akan turun seraya memintakan kepada Allah supaya apa yang telah disedekahkan diganti dengan yang lebih banyak lagi.

 

Sesuai dengan hadis nabi yang berbunyi :

 

“Ya Allah limpahkan ganti pada yang gemar berinfaq. Malaikat yang lain berdo’a, “Ya Allah berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah,” ( Hadis Rirawayat Bukhari dan Muslim).

 

Dalam bersedekah Gus Baha menjelaskan , bahwa harus dilakukan dengan ketakwaan, semata-mata karena Allah.

 

“Jadi jangan sekali-kali menuntut timbal balik atau balasan atassedekah itu. apalagi sampai merasa berjasa karena sudah berjasa, “ kata Gus Baha.

 

Demikianlah amalan dari Gus Baha untuk memperlancar rezeki dan semoga kita semua dapat mengamalkannya.