KH Bahauddin Nursalim dalam ceramahnya mengisahkan tentang Syekh Ibnu Hajar al-Haitami yang pada mulanya mengharamkan acara Maulid Nabi , namun pada akhirnya justru mengikuti acara tersebut setelah melihat Rasulullah SAW dalam majlis Maulid Nabi.
Kisah ini berawal ketika Syekh Ibnu Hajar al-Haitami yang pada waktu itu mengharamkan nasyid ataupun pembacaan Barzanji.
Dikisahkan oleh Gus Baha, bahwa pada waktu Syekh Ibnu Hajar al-Haitami sendiri menghadiri sebuah kegiatan acara maulid. Namun apa yang terjadi Syekh Ibnu Hajar al-Haitami ikut menggerakkan badannya karena larut dalam keasyikannya.
Dan melihat kejadian tersebut ada yang bertanya pada Syekh Ibnu Hajar al-Haitami
`Kenapa Anda ikut bergoyang, padahal Anda mengharamkannya` Kemudian Syekh Ibnu Hajar menjawabnya : `Sekarang saya tidak mengharamkan dan ikut. Saya melihat Rasulullah di majelis ini melakukan itu,’
Kemudian Gus Baha menerangkan tentang Rasulullah SAW yang sudah wafat, akan tetapi ruhnya tetap hidup dan tidak bisa disifati mati.
“Jika jasad ditinggal ruh itu dinamakan mati, maka ruh ini bisa disifati mati apa tidak ? Tidak, sebab ruh itu maknanya kehidupan,” kata Gus Baha.
Mengenai hal tersebut, Gus Baha menjelaskan tentang dhamir ghaib yang terdapat pada bacaan tahiyat, yakni kalimat ‘Assalamu’alaika`.
“Pakaianya alaika, padahal nabi sudah tidak ada. Karena tidak adanya beliau itu secara lahir. Hakikatnya, nabi ,masih di hadapan kita. Sehingga, kita kalau salam mengucapkan assamu’alaika,” kata Gus Baha.
Lanjut Gus Baha menerangkan bahwa meninggalnya para syuhada akan tetap hidup apalagi Rasulullah yang merupakan pemimpin para syuhada.
“Rasulullah SAW adalah pemimpin para syuhada. Kalau sekedar mati syahidnya orang biasa saja masih tetap hidup, apalagi Rasulullah sang sayyidus syuhada (pemimpin para syuhada). Tentu Rasulullah itu hidup,” tutup Gus Baha.
Apa yang disampaikan oleh Gus Baha juga ada dalam QS. Ali ‘Imran ayat 169 yang berbunyi : Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya mereka tetap hidup di sisi Tuhannya dan mendapat rezeki.
Demikian ceramah Gus Baha tersebut diatas, semoga kita dapat mengambil pelajaran dari apa yang telah disampaikannya.
0 comments:
Post a Comment